Dalam Diam Ku Merindukanmu

Ku biar kalam berbicara 
Menghurai maksudnya di jiwa 
Agar mudah ku mengerti 
Segala yang terjadi 
Sudah suratan Ilahi 

Ku biarkan pena menulis 
Meluahkan hasrat di hati 
Moga terubat segala 
Keresahan di jiwa 
Tak pernah ku ingini 

Aku telah pun sedaya 
Tak melukai hatimu 
Mungkin sudah suratan hidupku 
Kasih yang lama terjalin 
Berderai bagaikan kaca 
Oh teman, maafkanlah diriku

#UNIC- Sahabat Sejati

****

Uhibbukii filaah, saudariku..

Tp entah mengapa serasa jarak itu ku ukir begitu tebalnya, hingga kadang dlm diamku, ku merindukanmu..

Ku merindukan pelukan dan jabatan erat dari tanganmu..

Masihkah ku harus terdiam dalam kebekuanku??

Dan masih dalam diam nyatanya ku merindukanmu..

merindukan sapaan hangat penuh cinta itu..

Tapi begitulah, ku hanya mampu merindukanmu saja..

Masih ingat dalam lorong itu..

Ku hanya membeku seolah tak melihatmu..

Kau tahu kenapa?

Karena sedang ku seka air mataku saat melihatmu,

dan bertanya dalam hati

begitu bekunyakah hati ini terhadapmu?

Saat urai senyumku yg tak dapat ku ketahui laksana apa

ketika berjumpa denganmu..

Ku hanya berlalu seolah tak ada haru dalam hatiku..

Tapi, ku hanya mampu bertahan selangkah dalam dingin itu..

Di balik tirai itu, ku tak mengerti apa yang membanjiri pipi

Dalam diam ini, ku masih merindukanmu..

Entah apakah itu namanya..

Ku hanya tak mampu mengatakannya di hadapanmu..Image

1 thoughts on “Dalam Diam Ku Merindukanmu

  1. Ada yg sebuah pertanyaan “… sejauh mana sebuah rindu harus diperjuangkan, atau justru perjuangan itu harus dilakukan dalam diam.”??

    Lalu, sebuah jawaban pun muncul “Tersenyumlah… Allah mencintaimu lebih dari yang kamu perlu.”

    Hayooooooo…………. Perjuangan berat, ketika kita diharuskan untuk jadi yang pertama :))

Tinggalkan komentar